
Capai Kesepakatan, Kerja Sama Tjap Bukitmas atas Edamame, Cabai Rawit, dan Buncis Berlanjut
Bogor (28/8) – PT. Bukitmas Agritech International adalah salah satu pelisensi Aset Tak Berwujud (ATB) untuk varietas unggul berpelindungan milik Kementan. Varietas tersebut yakni Buncis Varietas Balitsa 1, Cabai Rawit Varietas Prima Agrihorti, dan Kedelai Sayur (Edamame) Vrietas Biomax 2. Pemilik merek benih Tjap Bukitmas, Gede Deny selaku Direktur PT Bukitmas Agritech International (PT Bukitmas), menyampaikan bahwa berdasarkan preferensi pasar, pelanggan menyatakan kepuasan untuk pasar ragam benihnya yang saat ini sudah semakin meningkat. Bukitmas diakui Nuning, Kepala Balai Pengelola Hasil Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP PH), merupakan salah satu mitra pelisensi yang tekun membangun pasar produk benih hortikultura dari hasil lokal, jelasnya. Berbagai produk Tjap Bukitmas ada di free market toko orange dan toko hijau. Pasar benih ini Denny bangun sejak permintaan kecil hingga pelanggan yang order dalam kapasitas besar dan ordernya sudah sampai di Kalimantan, tidak saja di Pulau Jawa, tambahnya.
Memenuhi kebutuhan pasar benih unggul dari hasil benih lokal terutama yang sudah jelas pasarnya ini, maka Denny memperpanjang lagi untuk masa 3 tahun lisensinya atas 3 benih ber-PVT kepada Balai Perakitan dan Pengujian Tanaman Sayuran (BRMP Tansa) dan Balai Besar Perakitan dan Modernisasi Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian (BRMP Biogen). Tiga perpanjangan ini dilakukan mediasi untuk isi naskah kontrak kerja sama lisensi dan dihari yang sama juga, langsung dilakukan penandatanganan lisensinya dengan disaksikan oleh Kepala BRMP PH. Hal baru dari kontrak kerja sama lisensi kali ini, sebagaimana Kepmentan 649/2025 sudah dapat diimplementasikan adalah penandatanganan yang kembali dapat dilakukan oleh Satuan Kerja pengampu ATB dalam hal ini BRMP Tansa dan BRMP Biogen. Selain juga guna mempertegas peran BRMP Pengelola Hasil yang berperan sebagai mediator dari pelaksanaan kontrak kerja sama lisensi diantara Para Pihak, jelasnya.
Dr. Noor Roufiq Ahmadi yang hadir sejak awal pembahasan isi naskah kontrak kerja sama dengan didampingi oleh Rima Setiani, MM dari Kelompok Kerjasama dan Penyebarluasan, Pusat Perakitan dan Modernisasi Hortikultura memperhatikan bahwa apa yang Tjap Bukitmas lakukan saat ini sangat membantu dan kegigihan dari mitra sangat penting untuk keberhasilan produk ini tersedia di masyarakat. Diinformasikan juga bahwa pasar ekspor untuk jenis buncis tegak saat ini makin membaik dan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan di pasar, tambahnya optimis.
Disesi akhir sepanjang pelaksanaan mediasi, Morina Pasaribu, M.Si. mempertegas bahwa perpanjangan lisensi ini adalah yang pertama diperiode implementasi penandatanganan langsung dilakukan oleh Kepala Satker. Harapannya kedepan, dengan kembalinya metode penandatanganan ini maka akan semakin lancar pelaksanaan supervisi dan pendampingan apabila diperlukan oleh mitra, jelasnya.
Di akhir seluruh perjanjian dilakukan penandatanganan dan diharapkan produksi dan permintaan pelanggan benih Tjap Bukitmas dapat dipenuhi dari benih lokal produk Kementan, tutup Nuning.